Saturday 27 September 2014

Metode Penelitian

 Apa yang di maksud dengan metodelogi?
     
Suatu ketika anda dimintai tolong oleh orang tua anda untuk membuat sebuah resep masakan, sebutlah itu Ayam Rica – Rica dan setelah itu akan muncu beberapa pertanyaan dibenak anda bagaimana cara anda meramu masakan ini menjadi sebuah masakan yang lezat dengan tingkat kepedasan yang tepat dan bercitarasa tinggi. Biasanya untuk Ayam Rica – Rica itu sendiri memiliki ke khasan pada sambal yang lezat, tidak hanya pedas tetapi ada beberapa sensasi yang tidak dapat terjelaskan saat menyatu dengan lidah untuk itu pastilah anda mulai mencari cara bagaimana membuat sambal yang lezat, setelah itu anda memasuki pada tahapan selanjutnya yakni bagaimana dan dengan cara apa anda mengolah bahan dasar cabai untuk di jadikan sambal, apakah itu di tumbuk atau blender ataukah dengan membeli cabai siap masak di pasar swalayan yang menjadi penanda anda telah masuk diwilayah post modernisme. Setelah anda melalui beberapa tahapan lainnya sesuai petunjuk buku resep maka jadilah Ayam Rica – Rica yang lezat dan bercitarasa khas tradisional karena diawal anda sudah memilih mengolah sambal dengan menggunakan cara di tumbuk.

Atau analogi tradisional dapat digunakan, dengan menempatkan metodelogi sebagai pisau. Diketahui pisau memiliki jenis dan fungsinya masing - masing, kita tidak dapat menggunkan pisau pemotong daging untuk memotong rumput atau sebaliknya menggunakan pisau pemotong rumput untuk memotong daging.
            Pada analogi di atas dapat dilihat bahwa pemilihan cara menghancurkan cabai hingga menjadi sambal memiliki beberapa cara dan cara itulah yang disebut dengan metodelogi yakni cara apa yang akan kita gunakan dalam memecahkan sebuah masalah. Metodelogi secara harfiah adalah hasil gabungan dari kata “Metodos” dan “Logos”.  Dimana “Metods” berasal dari dua suku kata yaitu “Metha” yang berarti melalui atau melewati dan “Hodos” yang berarti jalan atau cara[1]. Sedangkan “Logos” yang berarti ilmu[2], jadi Metodelogi dapat diartikan sebagai lmu-ilmu atau cara yang digunakan untuk memperoleh kebenaran menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu dalam menemukan kebenaran, tergantung dari realitas yang sedang dikaji.
              Jika pengkajian hanya terkait tentang metodelogi saja agak kurang spesifik karena pada dasarnya metdelogi memiliki arti luas dan dapat digunakan untuk kepentingan apa saja apakah itu untuk pribadi, independent ataupun untuk kepentintngan sebuah penelitian yang notabene akan berhubungan dengan teori, sebutan – sebutan ilmiah serta rasionalitas. Maka untuk itu disini akan coba dibahas mengenai metodelogi yang berhubungan dengan kajian ilmiah yakni disebut pula Metodelogi Penelitian. Metodelogi Penelitian dapat didefinisikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.[3] Yang menjadi pembeda antara metodelogi dengan metodelogi penelitian adalah pada kata Penelitian nya dimana kata tersebut dapat identifikasikan sebagai salah satu hal yang berhubungan dengan kegiatan ilmiah yaitu dengan penggunaan pengumpulan data secara ilmiah, penganalisisan secara ilmiah, dibutuhkan rasionalitas dalam menggiat penelitian, menghadirkan bukti empiris yang berarti dapat dipahami dan dilihat oleh manusia, dilakukan secara sistematis sesuai prosedur yang ada, serta yang paling penting dapat memecahkan masalah sesuai kajian ilmiah.
              Masalah – masalah yang akan dikaji menggunakan metodelogi penelitian biasanya berupa sebuah fenomena yang dimana fenomena ini lahir akibat adanya perbedaan antara  Das sollen dengan Das sein. Untuk meriset sebuah fenomena atau sebuah masalah diperlukan didalamnya sebuah cara untuk memecahkan masalah atau menguji sebuah fenomena. Tidak akan mungkin jika memecahkan atau bahkan menguji nya tidak menggunakan sebuah cara atau yang disebut pula dengan metodelogi. Di analogikan saja jika akan membuat sebuah makanan pastilah anda akan memilih cara memasaknya yang paling efisien, efektif serta yang palin baik atau dapat dikatakan cara yang tepat.
                Dalam metodelogi penilitian terdapat dua metode tradisional yakni metode penelitian Kualitatif dan metodelogi penelitian Kuantitatif kedua sama – sama memiliki tujuan untu memecahkan masalah, namun yang menjadi pembeda disini adalah pada tahapan proses nya dimana Kualitatif lebih mengarah kepada fenomena dan mengulasnya sesuai dengan teori yang ada dan lebih menggunakan pola – pola subjektifitas diamana opini yang bermain tetapi tetap tidak keluar dari teori yang telah ada sebelumnya. Sedangkan Kuantitatif lebih mengarah kepada pengukuran yang menggunakan beberapa rumus untuk mencapai pemecahan masalah yang berupa kesimpulan pasti karena bermain diranah angka yang cenderung menganut ilmu pasti, dengan begitu dapat dipastikan Kuantitatif lebih mengarah kepada objetifitas. Perihal subjektifitas dan  objektifitas memang sulit karena beberapa asumsi menyatakan bahwa semua penelitian dan hasil dari pada penelitian bersifat objektif akan tetapi asumsi lain menyatakan bahwa meskipun pada metodelogi penelitian bersifat subjektif tetapi dalam penelitian yang menggunakan metodelogi Kualitatif cenderung memiliki subjektifitas meskipun hanya sedikit, dan perbedaan keduanya akan dibahas lebih lanjut pada point ke tiga.
Kualitatif?
Telah diketahui bahwa dalam meneliti sebuah fenomena dapat digunakannya dua metode yakni kualitatif dan kuantitatif, pada bagian ini akan saya jabarkan mengenai salah satu metode yang digunakan dalam sebuah penelitian yaitu metodelogi pelitian Kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (1975:5) mendefinisikan metodelogi kualitatuf sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang – orang dan prilaku yang diamati. Penelitian itu diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik.[4] Sedangkan menurut Krik dan Miller (1986:9) mendefinisikan bahwa metodelogi kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya. [5] Dari dua tanggapan para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami tentang fenomena yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain – lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata – kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Dari definisi – definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode yang mengangkat sebuah objek fenomena untuk diteliti dan dikembangkan serta dikaitkan dengan berbagai macam teori serta fenomena lainnya. misalnya, untuk sebuah fenomena video ariel yang sebelumnya marak diberitakan oleh media padahal jika dilihat video sejenisnya banyak dipasaran tapi mengapa ketika Ariel yang melakukannya menjadi sebuah hal yang menarik?, disanalah dapat ditemukan Effek Hallo  dari komunikasi masa dimana tak perduli apa yang disampaikan dan apa yang ia kerjakan yang terpenting adalah siapa yang mengerjakannya, begitu dengan Ariel karena ia seorang public figure maka akan menjadi sorotan dari banyak pihak dan itulah mengapa menjadi sebuah fenomena. Jika dikaji menggunakan metode penelitian kualitatif yang dicirikan sebagai segitia terbalik yakni melakukan penilaian secara induktif maka dalam kasus video Ariel ini (Khusus) penelitian dapat di generelasikan kepada siapa yang memberitakannya, isi pemberitaannya  serta dilihat pula effek yang timbul dari khalayak pemirsa televisi dimana berita ini disiarkan, mungkin dapat dikaji dengan cultural studies, simiotika atau bahkan dengan paradigma konstrutivistik dan analisis wacarana kritis.
Penganalogian metodelogi kualitatif sebagai piramida terbalik dapat dilihat dari penjelasan gambar dibawah ini.

Dijelaskan bahwa segitiga terbalik ini berusaha mencoba menjelaskan bahwa fenomena yang khusus diambil untuk diteliti dan di jelaskan serta di petakan secara general. Dikatakan juga bahwa metode penelitian kualitatif ini sebagai penelitian yang sedikit mengarah ke subjektifitas karena mengapa? Fonome – fenomena tersebut dianalisis berdasarkan persepsi yang merisetnya jika dalam satu fenomena dianalisis oleh dua orang maka hasilnya tidak 100% akan sama meskipun menggunakan teori yang sama. Dalam kualitatif pula sebuah teori dapat dipatahkan dari sebuah fenomena misalnya, teori jaruh hipodermik dapat dipatahkan dengan fenomena saat ini yang berasumsi bahwa khalayak sudah memiliki wawasan luas dan berhak memilh apa yang ia tonton jadi harapan media untuk menyamakan persepsi mereka dengan persepsi khalayakya agak sedikit memudar dalam kasus ini.
Metode kualitatif memiliki beberapa sebutun ataranya yakni disebut sebagai Metode Artistik yang cenderung prosesnya lebih bersifat seni (kurang terpola) selain itu metode kualitatif disebut pula sebagai Metode Interpretatif karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi penguji terhadap data yang ditemukan dilapangan.[6] Kedua sebutan itu sejalan dengan asusmsi bahwa metode kulitatif cenderung bersifat subjektif, karena mengandalkan interpretasi penguji dalam hal ini. Selain itu metode kulitatif juga disebut sebagai Post-Positivistik dimana filsafat Post-positivisme memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang holistik, kompleks, dinamis, penuh makna dan hubungan gejala bersifat interaktif.

 Perbedaan mengenai Kualitatif dan Kuantitatif ?
Ada dua kereta disiapkan untuk berjalan pada dua rel yang berbeda yang menuju satu tujuan sama meskipun diujung nanti tetap tidak akan perna rel A menyatu dengan rel B. Kereta A hanya dapat berjalan pada rel A dan begitu sebaliknya kereta B hanya dapay berjalan pada rel B, kedianya memang sudah dipasangkan dan tidak dapat berjalan jika tidak bersama pasangannya permasalahan bukan pada boleh atau tidaknya mereka berjalan akan tetapi tidak ada kecocokan pada komponen roda besi dan rel nya, ibarat dua kutub magnet yang memiliki kutub positif (+) dan kutub negatif (-) jika keduanya dipertemukan dalam keadaan kutub (+) bertemu kutub (+) maka akan terjadi perlawanan karena ketidak sesuaiannya yang bukan pasangannya.  Penganalogian diatas sama halnya seperti kedua metodelogi penelitian kualitatif dan kuantitatif diaman metodelogi sebagai relnya dan kereta sebagai fenomena yang akan dikaji. Diaman setiap fenomena diuji berdasarkan judul yang di kecocokan apakah menggunakan metode kualitatif atau kuantitatif ; apakah menggunakan positivistik atau post-positivistik.
Metode kuantitatif dan kualitatif sering dipasangkan dengan nama metode yang tradisional dan metode baru; metode positivistik dan metode post-positivistik; metode scientific dan metode artistik; metode konfirmasi dan metode temuan; serta kuantitatif dan interpretif.[7] Jadi, model kuantitatif sering dinamakan metode tradisional, positivistik, scientific dan metode discovery. Selanjutnya metode kualitatif sering dinamakan sebagai metode baru, post-positivistik, artistik, dan interpretatif.
Metodelogi penelitian kualitatif dan kuantitatif dapat dibedakan berdasarkan kemungkinan generalisasi, diaman pada umumnya penelitian kuantitatif lebih menekankan pada keluasan informasi bukan pada kedalaman informasi sehingga metode ini cocok digunakan untuk populasi yang luas denggan variabel terbatas.[8] Yang berarti selanjutnya data yang diteliti adalah data sampel yang diambil dari populasi tersebut dengan teknik random atau probability sampling dan berdasarkan data yang dikumpulkan seorang peneliti membuat generalisasi dan sebagai kesimpulan peneliti akan mengkhususkan permasalahan hal disebut pula cara kerja deduktif dimana berfikiran secara umum – khusus, dengan kata lain berfikir sesuai pola segitiga.

Untuk metode kualitatif lebih kearah pengeneralisasiannya di awal saat mengumpulkan sampel barulah menuju kearah yang lebih sempit biasa disebut dengan area khusus dimana terjadinya pengkhususan atau penyempitan dari sebuah fenomena misalnya pengaruh channer fox crime terhadap persepsi khalayak pemirsa untuk wilayah Amerika Serikat dalam hal ini masih sangat general karena banyak sekali kemungkinan dari persepsi khalayak pemirsa apakah mereka berfikiran bahwa di Amerika Serikat cenderung lebih banyak masyarakat yang berkarier dibidang hukum dan kriminal, atau sebaliknya khalayak hanya memandang itu sebagai sebuah hiburan saja dan berapa persen prosentase dari kedua kemungkinan itu lah yang akan mempersempit area generalisasinya maka hanya akan ada satu kesimpulan dimana perhitungan dari prosentase terbesarlah yang menjadi hasil dari kajian tersebut.
Sedangkan untuk kualitatif sendiri dimulai dari sebuah hal yang khusus lalu digenerelasikan dan disangkut pautkan terhadap hal – hal yang sekiranya dapat membantu proses pengkajian sebuah fenomena. Hal ini disebut pula induktif  atau cara berfikir segitiga terbalik.




[1] Diakses pada tanggal 3 September 2014 diambil dari http://id.wikipedia.org/wiki/Metodologi
[2] Ibid.
[3] Sugiyono.Metodelogi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung; Alfabeta.2010.hlm 2
[4] Moleong, Lexy J. 2009. Metodelogi Penelitian Kualitatif, hlm.4. Bandung; Remaja Rosdakarya.
[5] Ibid.
[6] Sugiyono.Metodelogi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung; Alfabeta.2010.hlm 7
[7] Ibid. hlm5
[8] Sugiyono.Metodelogi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.(Bandung; Alfabeta.2010).hlm 12
[9] Deddy Mulyana,Ilmu komunikasi suatu pengantar(Bandung:  Rosdakarya).hlm 168
[10] Elvinaro.Ardianto & Bambang Q-Anees. Filsafat Ilmu Komunikasi.(Bandung; Simbiosa Rekatama Media, 2011).hlm 88
[11] Elvinaro.Ardianto & Bambang Q-Anees. Filsafat Ilmu Komunikasi.(Bandung; Simbiosa Rekatama Media, 2011).hlm 93
[12] Elvinaro.Ardianto & Bambang Q-Anees. Filsafat Ilmu Komunikasi.(Bandung; Simbiosa Rekatama Media, 2011).hlm 87
[13] Elvinaro.Ardianto & Bambang Q-Anees. Filsafat Ilmu Komunikasi.(Bandung; Simbiosa Rekatama Media, 2011).hlm 154
[14] Elvinaro.Ardianto & Bambang Q-Anees. Filsafat Ilmu Komunikasi.(Bandung; Simbiosa Rekatama Media, 2011).hlm 153
[15] Elvinaro.Ardianto & Bambang Q-Anees. Filsafat Ilmu Komunikasi.(Bandung; Simbiosa Rekatama Media, 2011).hlm 158
[16] Syaiful.Halim.Postkomodikasi Media.(yogyakarta; Jalasutra,2013).hlm13
Share:

1 comment:

  1. Ngebantu banget deh Nat, makasih ya, haha - ari

    ReplyDelete